Friday, April 19, 2019

Pemilu 2019

Untuk para blogger, sekarang adalah waktunya untuk menaikkan traffic blog dengan pesat.

Tulis judul semenarik mungkin, dan tara....

Jangan lupa share blognya di akun medsos masing masing

Lol.

Tulisan ini jangan diambil hati, karena saya (penulis) jarang sekali mendapatkan nilai 70 keatas dalam pelajara  bahasa indonesia disekolah. Jadi ya, Ngalor Ngidul. Ambigu, dll..

19 April 2019
Bagaimana mengatakannya ya, sebagai "anak muda" yang sudah cepat melupakan sesuatu. Saya merasa bersyukur.

Sebelum saya melupakan kejadian beberapa hari ini, saya ingin "curhat" (mumpung masih muda).

Tahun 2004 saya masih ingat betul, kata kata dari guru.

"... google, untuk belajar. Didalamnya banyak sumber bacaan"
Namanya masih anak-anak, istilah itu masih sangat asing ditelinga.

Seiring berjalannya waktu, saya memasuki usia remaja. Banyak hal yang ingin saya coba. Khususnya, saya ingin tahu apa itu "google", didalamnya seperti apa, bagaimana cara kerjanya, menghasilkan apa, dan masih banyak sekali pertanyaan pada waktu itu.

Setelah "sedikit tahu" mengenai "google", saya membaca artikel artikel yang beraneka ragam. Mulai dari berita, sains, teknologi, musik, film, game dan banyak sekali artikel. Perlu digaris bawahi, bahwa artikel artikel itu hanyalah pengetahuan dasar saja.

Sampai pada waktunya, saya membaca cerita yang berisikan para hacker, cracker, dan teman-temannya.

Terinspirasi dari cerita orang orang tersebut, akhirnya saya mencoba sedikit demi sedikit, bagaimana sebuah virus bekerja, tentang keylogger, injek web, pembuatan aplikasi sederhana (seperti kalkulator). Setelah tahu bagaimana proses pembuatannya saya merasa jenuh. Jenuh disini karena saya hanya bisa mempraktikkannya dengan panduan step by step (tutorial) tanpa bisa memodifnya, akhirnya saya tinggalkanlah itu semua.

Tahun 2010
Saya membuat akun facebook pertama kali (biasa, bisa karena panduannya sudah ada). Tahun 2008-2009 ada medsos lain seperti friendster atau apa itu namanya saya lupa, yang jelas saya tidak menggunakannya.
Mungkin karena facebook tampilannya sudah user friendly, saya lumayan lama menggunakannya. Mulai dari chatting, kirim pesan, kirim video, membagi pengalaman, menulis kata kata copast ntah dari mana itu.
Penggunaan facebook pada waktu itu sebagian besar hanya digunakan untuk bisa mengakses game nya.

Setelah membuat akun facebook, rasa penasaran muncul. Akhirnya saya membuat akun media sosial lainnya. Seperti twitter dan instagram.

Ya, saya hanya membuatnya. Tapi tidak untuk berkeluh kesah didalamnya. Tulisan "apa yang anda pikirkan" menjadi pengalih perhatian luar biasa saat itu. Karena isi pikiran tak mudah untuk di tuliskan. Akhirnya saya hanya menulis kata-kata simpel seperti "endog". Karena pada waktu itu saya menyadari kenapa harus berkeluh kesah di dalamnya.

Tahun 2013
Saya sudah merasa bosan dengan apa itu yang namanya media sosial. Membaca perasaan orang orang di "beranda", pengalaman, dan sejenisnya. Sampai sekarang game lah yang tetap menjadi favorit.
Setelah memasuki tahun 2014 saya akhirnya tidak begitu tertarik dengan apa itu media sosial, karena realita merupakan kehidupan yang sebenarnya

Tahun 2017
Perkembangan teknologi semakin canggih, sudah berbeda jauh dengan tahun ini. Sesekali saya melihat dalam media sosial dan ternyata "masih seperti dulu"
Pada waktu ini juga sudah mulai terasa apa yang dinamakan dengan "digitalisasi". Hanya sekedar tahu.

Sekarang tahun 2019 dan saya mulai berpikir. Antara tahun 2004 sampai dengan tahun 2014 bukanlah waktu yang sebentar. 10 Tahun !!!

Intinya.
Ya, kurang lebih 10 tahun (kayak anak sd) untuk saya supaya tidak terbawa "suasana" dalam dunia digital.

Kasusku
Dalam dunia digital
1 - 3 tahun > Penasaran
4 - 8 tahun > Ekspresi
9 - ? tahun > Simpulan individu

Bisa tidur nyenyak tiap hari merupakan keberuntungan. Lol

No comments:

Post a Comment